Tulisan oleh: Juliasih Hizbar (Pendidik di SD GagasCeria)
Lima belas tahun lalu, tepatnya 26 Desember 2004, terjadi Tsunami di Aceh yang menyebabkan 170 ribu orang meninggal. Namun di Simeuleu, salah satu pulau yang berada dekat dengan pusat gempa dengan populasi saat itu 78 ribu jiwa, “hanya” tujuh orang yang menjadi korban. Padahal lokasi pulau tersebut berada dekat dengan pusat gempa. Kok bisa?
Ternyata penduduk di pulau Simeuleu mempunyai sebuah cerita rakyat bejudul “Smong” yang artinya Tsunami. Cerita rakyat itu turun temurun selalu diceritakan oleh para orangtua pada anaknya. Tentang bencana dan tentang air laut yang meluap. Dalam cerita itu para tetua mengajarkan apa yang harus dilakukan dan bagaimana menyikapi jika Smong terjadi. Begitu dahsyat pengaruh dongeng dalam menyelamatkan jiwa ya..
Selain dongeng “Smong” yang bisa menyelamatkan banyak jiwa, banyak juga manfaat dongeng lainnya. Menurut Kak Eka Wardhana, manfaatnya itu antara lain: menumbuhkan cinta terhadap buku, melatih konsentrasi, membangun imajinasi serta menanamkan karakter yang baik pada anak. Banyak nilai baik dan nasehat yang bisa kita sampaikan melalui dongeng. Pemilihan tema cerita dapat disesuaikan dengan usia anak, demikian juga dengan materi dongeng yang akan disampaikan.
Ketika mendongeng, kita dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan dengan cara yang menghibur serta tidak menggurui. Selain itu kita perlu memperhatikan rentang usia anak ketika akan menyisipkan karakter-karakter baik dalam cerita. Jenis dongeng fabel sangat cocok untuk anak usia 2-4 tahun. Kisah binatang yang dapat berbicara seperti manusia akan menarik bagi anak. Di samping itu, hal-hal yang bersifat fantasi juga sangat menarik bagi mereka. Rasa ingin tahu yang besar membuat anak selalu penasaran dengan hal-hal tersebut, sehingga cerita tentang hewan yang disisipi nilai moral baik akan dirasa nyata dan bisa lebih melekat di memori anak sampai dewasa. Namun berbeda dengan anak di usia sekolah dasar, di usia ini anak justru mempertanyakan hal-hal fantasi tersebut. Usia 7-12 tahun merupakan tahapan anak menyukai hal-hal yang rasional, mereka bisa mengambil nilai baik dari cerita dengan tokoh yang beragam. Anak sudah mampu menghubungkan sebab akibat suatu kejadian. Oleh karena itu, petualangan atau kisah perjuangan yang rasional cukup bisa dinikmati oleh anak. Saat itu anak diharapkan mampu berinteraksi dengan lingkungan dan mulai berfikir secara logis.
Untuk mengikat makna, aktivitas setelah cerita merupakan hal yang dianggap penting. Ketika kita akan mengembangkan karakter tertentu, pemilihan buku yang sesuai sangat diperlukan. Setelah bercerita, kita bisa memberikan pertanyaan terkait karakter yang akan dikembangkan. Misalnya, sifat baik apa saja yang kamu temukan dalam cerita, mengapa tokoh tersebut melakukan hal tertentu, apa yang kamu lakukan jika kamu menjadi tokoh tersebut. Kita bisa meminta untuk menggambar atau menuliskannya. Selain itu, mereka pun bisa melanjutkan cerita sesuai dengan yang mereka fahami tentang karakter yang diceritakan.
Berdramatisasi bisa juga dijadikan kegiatan setelah bercerita. Anak-anak bisa bermain peran sesuai cerita atau mengembangkan imajinasi yang mereka miliki. Selain untuk mengikat makna atas cerita yang mereka dengar, dalam bermain peran banyak kemampuan anak yang terkembangkan seperti rasa percaya diri, kerjasama, berani, kerja keras dan karakter lainnya.
Hal terpenting dari kegiatan penanaman karakter pada anak lewat bercerita adalah tindak lanjut. Apa yang akan mereka lakukan setelah mendengarkan cerita. Anak bisa menuliskan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam bentuk tulisan atau gambar. Seperti pada salah satu kegiatan mendongeng tentang hidup hemat. Saya meminta anak-anak menggambar/ menuliskan rencana yang akan dilakukan jika diberi uang oleh orangtua mereka. Ada yang yang akan mengumpulkannya dalam celengan, berencana menggunakan uang untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan, ada juga yang berjanji akan menabung terlebih dahulu jika menginginkan barang tertentu serta masih banyak lagi rencana mereka.
Beragam rencana tindak lanjut yang mereka tuliskan. Yang perlu kita lakukan adalah memotivasi mereka agar konsisten melakukannya.
Nah, kita sudah tahu sekarang manfaat mendongeng dalam menanamkan karakter baik pada anak. So, let’s start telling them stories!